BATU ( Klikbatu.id ) – PJU dengan penerangan minim kerap dimanfaatkan pelaku tindak kejahatan di jalanan, terlebih jalanan yang sepi senyap dan gelap pastinya dengan leluasa pelaku berbuat anarkis. Bahkan, tak jarang pelaku Curas ataupun Pembegalan melakukan aksinya tanpa pandang bulu melihat korbannya.
Hal itu seperti yang dialami Rizki Ramadhan (22) warga Jalan Terusan Mergan Raya RT.8, RW.11, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada Senin (17/7/2023) sekira pukul 20.15 WIB.
Tukang ojek online dengan nomor kendaraan N 3814 ABT, jenis Honda Vario ini usai kejadian menceritakan kepada para awak media yang telah membantu menenangkannya.
“Kejadiannya saat saya sedang mengantar penumpang perempuan usia sekitaran 20 tahum. Saya ambil penumpang dari perempatan Selecta tepatnya di depan Klenteng, lalu saya antar dengan tujuan ke Jalan Flamboyan melalui Jalan melati, namun pada saat melintas di sekitaran depan Kantor Badan Statistik Kota Batu tiba-tiba dari arah samping langsung datang sepeda motor jenis Honda CB modifikasi berwarna kuning yang dikendarai seorang laki-laki berambut gondrong memakai topi dan motor Yamaha Vixion warna merah hitam langsunh menelikung menghentikan saya, lalu tiba-tiba perempuan yang saya bonceng berpindah ke motor Honda CB tersebut, dengan segera pergi, lalu bersamaan dengan itu tiba-tiba datang beberapa motor yang dikendarai sekitar 14 orang diantaranya ada tiga perempuan,” kata Rizki menceritakan ihwal kronologis peristiwa naas yang dialaminya.
Pria yang masih melajang ini memalnjutkan, jika para pelaku begal itu langsung mematikan mesin motornya dengam cara menarik paksa kontak yang masih menancap di stang kemudi sepeda motornya.
“Saat itu kontak motor masih melekat di motor saya, lalu mereka memukuli saya. Bahkan, salah sorang pelaku melukai saya tepat di lengan sebelah kiri pas di urat nadi. Tak hanya itu, mereka juga sempat menarik lengan saya dan untungya lukanya tidak begitu parah. Mereka juga meminta semua barang-barang yang saya bawa, diantaranya dompet berisi uang sejumlah Rp 700 ribu, Hp merk Oppo dan Vivo, KTP, SIM C dan SIM A dan dua buah Helm,” tutut Rizki sembari terbata-bata dan terlihat syok.
Dirinya juga mengaku, jika para pelaku yang berjumlah belasan orang itu membawa dirinya ke tepi jalan dan memaksa meminta kontak motor dengan paksa.
“Pada saat itu disatu kesempatan saat mereka lengah, saya sempat mencabut dengan cepat lalu membuang kontak motor ke dalam lingkungan kawasan Badan Statistik Kota Batu. Selanjutnya salah satu pelaku menayakan dimana kontak motornya, lalu saya jawab kan tadi kamu yang matikan motor saya.
Setelah tidak berhasil membawa kabur motor saya, para pelaku selanjutnya menguras habis isi tangki bahan bakar motor yang memang waktu itu saya kelupaan untuk mengunci jok motor. Lalu pada akhirnya mereka semua kabur dan meninggalkan saya sendirian di lokasi tempat kejadian, dengan kondisi saya luka-luka memar lebam dan banyak luka gores di sekujur tubuh mulai dari wajah hingga kaki,” uangkap Rizki.
Lelaki yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek online ini juga mengungkapkan, usai kejadian pada saat itu kebetulan ada seorang wartawan media online jejakjurnalis.com yang sedang berada tidak jauh dari lokasi kejadian perkara (TKP) sedang duduk tengah menikmati kopi, lalu tiba-tiba ada seorang melintas dan menyampaikan informasi bahwa telah terjadi pembegalan di Jalan Melati, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu.
“Dengan segera wartawan tersebut mendatangi saya, yang kemudian mengajak saya ke rumah salah satu warga setempat sembari menyuguhkan minum dan menenangkan saya. Setelah mewawancarai saya dan menanyakan beberapa hal terkait dengan kronologis kejadian, lalu wartawan tersebut menghubungi Kasat Reskrim Polres Batu via aplikasi pesan singkat WhatsApp (WA), dengan maksud memberikan informasi apa yang saya alami,” ungkap Rizki.
Di tempat yang sama, Agus Adianto seorang wartawan dari media online jejakjurnalis.com menyampaikan, jika kejadian tersebut diketahuinya pada saat dirinya tengah merilis berita sembari ngopi di rumah kerabatnya.
“Ya, jadi ada salah seorang warga yang mengatakan ada korban begal tertunduk lesu di tepi jalan, setelah itu saya bersama kerabat mendatangi ke lokasi yang dimaksud. Selanjutnya korban saya ajak ke rumah kerabat dengan menanyakan apa yang tengah menimpa dirinya, dan setelah itu kemudian saya menghubungi Kasat Reskrim Polres Batu untuk memberitahukan informasi bahwa ada korban pembegalan di Jalan Melati,” ujar Kentir sapaan akrabnya.
Tak berselang lama, dngan sigap tiga orang anggota Polres Batu segera tiba di lokasi dimana korban pembegalan sedang berada di rumah salah satu warga dan melakukan beberapa pertanyaan, serta memeriksa kondisi korban yang saat itu dalam keadaan lemas dan syok akibat aksi pembegalan yang baru saja dialaminya.
Selanjutnya, pihak Kepolisisian membawa korban menuju ke Rumah Sakit untuk di lakukan visum guna memastikan jenis luka-luka yang dialami oleh korban pembegalan tersebut.
( Wic )