Seputar PASURUAN ( klikbatu.id ) – Nasib naas dialami oleh warga asal pasuruan ini, berniat untuk menghadiri acara doa bersama di kediaman sanak saudaranya. Malah tidak kesampaian, pasalnya ketika perjalanan mereka sekeluarga harus tewas diseruduk kereta api.
Dimana lokasi peristiwa naas tersebut di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan penuturan Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Iptu Merdhania Pravita Santimenjelaskan, peristiwa naas tersebut terjadi pada Sabtu (31/12/2022) malam.
“konban ini bernama Muhammad Said(42), dan istrinya yang benama Mina Qumari (32), serta ketiga anaknya yang bernama Anisah Choiril Waro(12), Faiqatul Himmah(6), dan putra bungsunya yang bernama Muhammad Faizin yang masih berusia lima tahun,” terangnya.
Saat itu korban keluar rumahnya yang beralamatkan di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ini mengendarai Motor Honda Vario bernopol N 2977VH. Dari arah barat dan melewati jalur Panturake arah Timur, di Kabupaten Pasuruan.
‘Namun, diduga tidak mendengar suara terompet dari unit kereta api Tawangalun jurusan Malang Ketapang, akhirnya pemotor tersebut tewas tertabrak,” tambahnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Manager Hukum dan Humas PT. KAI Daop 9 Jember, yakni Zaki Assjari mengatakan jika sebelum kereta menabrak korban, masinis yang ketika itu sedang bertugas sudah membunyikan terompet peringatan beberapa kali.
“Yang akhirnya tabrakan pun tak dapat dihindari, dimana usai menabrak, Lokomotif Tawangalun tersebut sempat berhentiLuar Biasa (BLB), tepat di kilometer 70 +0/1, dengan dalih ditabrak oleh pengendara motor di perlintasan sebidang tanpa penjagaan,” tuturnya.
Atas peristiwa tersebut, seluruh korban sempat terlempar dan akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian. Hingga pada akhirnya kelima korban tersebut dievakuasi ke ruang jenazah di RSUD Dr Raden Soedarsono, Kota Pasuruan, guna dibersihkan sebelum diserahkan pada pihak keluarganya untuk proses pemulasaran.( Rp)
