Klikbatu.id Batu ; PJ Wali Kota Batu Aries Agung Paewai bersama Pengurus Harian Dewan Kesenian Kota Batu ( DKKB ) Dan Dinas pariwisata kota batu bertemu dilantai 5 Balai kota Among Tani . Jum at (24/2/2023).
Pada silaturahmi tersebut, Pengurus Harian DKKB didampingi langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Drs Arief Assidiq bersama Kabid Kebudayaan Ibu Ice dinas Pariwisata Kota Batu.
ketua DKKB kota Batu Sunarto mengatakan bahwa ada beberapa pembahasan terkait dengan agenda kegiatan dan Program Dewan Kesenian Kota Batu tahun 2023.
Pada silaturahmi tersebut dianalogikan terkait program sinergitas dari Dewan Kesenian Kota Batu sebagai mitra strategis dengan Pemerintah Kota Batu, Dalam Hal ini adalah Dinas Pariwisata, hal ini sesuai dengan Amanah Undang-undang pemajuan kebudayaan Nomer 5 Tahun 2017.
yang mengacu Pada Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah ( PPKD ).
Maka dari itu Pemerintah kota batu sudah semestinya memberikan Dukungan kepada Dewan kesenian kota batu yang juga memiliki Surat keputusan walikota Batu.
Hal yang juga sangat perlu adalah membahas tentang pentingya ada Peraturan daerah (perda) dan aturan turunan dibawahnya tentang Pemajuan Kebudayaan Sebagai landasan atau Payung hukum yang jelas dalam bermitra Antara Dewan kesenian dan Pemerintah.
Dari beberapa program yang sudah kami sampaikan tadi, termasuk dengan Perda Pemajuan Kebudayaan dikota Batu diapresiasi dengan baik oleh Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.
Beberapa agenda kegiatan juga disambut baik Oleh Pj. Wali Kota Batu Dan Mengharapkan agar Dewan Kesenian Kota Batu mengakomodir para pelaku seni dan budaya dikota Batu, agar kesenian yang sudah baik bisa menjadi lebih baik lagi dan lebih maju lagi.
Sekjen DKKB Kota Batu M. Iksan juga menyampaikan bahwa Pemerintah Dengan Dewan kesenian kota batu Akan terus membangun Sinergitas sebagai mitra strategis Kemajuan Kesenian Dan kebudayaan kota batu.
Salah satu gagasan tersebut yaitu dengan peta digitalisasi kesenian ( peta digital ) dikota Batu dan Juga E Kataloq, Dengan harapan kesenian kota Batu bisa lebih maju di bidang IT Sebagai salah satu sarana pendukung yang saat ini memang di perlukan di Era Digital moderen.
Selain itu, pada pertemuan tadi juga dibahas terkait penghargaan kepada seniman kota batu yang berprestasi baik di tingkat Nasional maupun International.
Anwar sebagi ketua dua yang membidangi divisi Komisi Dewan kesenian kota batu juga menyampaikan mengenai Klasifikasi Greed
Pelaku seni di kota batu sebagai salah satu
tolak ukur untuk menentukan nilai tanda terimakasih atau honor pertunjukan di setiap tampil pementasan.
Maka dari itu, gagasan terkait peta digitalisasi kesenian ( peta seni ) tersebut dibuat berdasarkan untuk memudahkan para seniman agar terferifikasi secara kwalitas sehingga ketika masuk di dalam industri pariwisata bisa mendapatkan penghargaan secara profesional sekaligus Honor yang layak dan Memadai.
Anwar menambahkan juga, bahwa dengan peta digitalisasi kesenian tersebut, pihak Pemerintah juga akan mendapatkan data dari 600 lebih sanggar seni dan pelaku kesenian yang ada dikota Batu, Dengan harapan juga bisa mendapatkan data valid dengan grafiknya, Guna mempermudah mengakomodir dan Secara otomatis akan juga mendapatkan data Litbang dan Berkaitan dengan pembinaanya.
Adapun point-point yang dihasilkan dari pertemuan dengan PJ Wali Kota Batu tadi, yang pertama PJ Wali Kota sangat mengapresiasi gagasan-gagasan yang disampaikan oleh DKKB untuk pemajuan kesenian di kota Batu dan PJ Wali Kota Batu sendiri juga punya kebijakan untuk pemajuan kesenian dikota Batu.
Yang kedua dari gagasan peta digitalisasi kesenian ( peta seni ), Dinas Pariwisata juga punya ide terkait dengan pendataan pelaku kesenian di kota Batu berikut dengan harga pemakaian jasa kesenian apabila dibutuhkan oleh industri pariwisata di kota Batu.
Ketiga, Dewan kesenian kota Batu ( DKKB ) punya metodologi bagaimana melakukan pendataan sekaligus mengkapitalisasi potensi seniman di ranah industri pariwisata.
Dan yang keempat, dengan adanya peta digitalisasi kesenian ( peta seni ) bagi seniman sendiri manfaatnya juga sangat besar, karena lebih mudah untuk bisa memprofile bentuk keseniannya dan bisa dengan mudah untuk menginformasikan karyanya.
Sehingga akses kepada pasar seni tidak hanya di level lokal saja tetapi bisa sampai dengan level Go International seperti yang sudah di lakukan oleh beberapa pelaku seni Seperti Bantengan Nuswantoro Kota batu yang Go International ke Beberapa negara Asia dan Benua Australia Juga Kesenian kuda lumping yang juga sama Go International ke Beberapa negara dan Masih banyak lagi bidang-bidang kesenian di Kota batu yang sudah melakukan Go International. (Ags Sstr Jw).