Sukirno juga membeberkan perjalanan usahanya dalam menekuni UMKM kerajinan kayu sejak 1997. Ada banyak produk yang dihasilkan oleh Sukirno, seperti kotak tisu, kotak perhiasan, peralatan dapur, sendok madu dengan bahan dasar kayu mahoni, tempat pisau, tempat piring, meja mengaji, kotak vaksin, tempat pajangan produk, tempat piring, gelas, mangkuk, dan lain-lain.
Harga yang dipatok Sukirno mulai yang puluhan ribu, hingga ratusan ribu rupiah. Pesanan pun kerap kali datang dari pengusaha maupun perhotelan yang berasal dari Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah hingga Bali.
Melihat potensi yang dimiliki Tohu Srijaya, KD berkomitmen menggenjot promosi dan daya jual produk-produk asli Rejoso. Selain itu, kader PDI-P tersebut mendambakan UMKM seperti Tohu ini bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat Kota Batu. “Kita ingin membuka lebih luas lapangan kerja di sini. Dan yang saya catat adalah ruang display, ruang pasar untuk pelaku UMKM,” kata KD perempuan peraih penghargaan Perempuan Berpengaruh di Jawa Timur dari CNN Indonesia.
“Segala kegiatan UMKM dan ekonomi kreatif menjadi keutamaan. Karena memang 99% pasti menyerap tenaga kerja,” tutur KD yang diusung PDI-P sebagai walikota dan Kresna Dewanata Phrosakh (Dewa) diusung NasDem sebagai Wakil Walikota Batu.
Usai berkunjung ke galeri Tohu Srijaya, KD melanjutkan kunjungannya ke rumah produksi kerajinan tas anyaman tali plastik milik Rifa’i. Di sini, Perempuan asli kelahiran Ngaglik Kota Batu, kembali berinteraksi dengan para perajin yang tengah tekun menganyam tas dengan berbagai model dan warna.
Produk anyaman ini menjadi salah satu ikon UMKM Rejoso yang telah menembus pasar nasional. KD mengagumi ketekunan para pengrajin dan menyatakan bahwa produk mereka memiliki potensi besar untuk dikembangkan ke pasar internasional.
Melalui kunjungan ini, perempuan berusia 49 tahun ini berharap bisa menjadi bagian dari perjalanan Desa Rejoso dalam membangun ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Selain itu, Blusukan ini menegaskan visi KD. “Saya mau menjadikan Kota Batu Mendunia lewat Kampung UMKM Dusun Rejoso,” puji KD, semua keberhasilan itu perlu ketekunan, disipilin dalam berkarya.
Rifa’i menjelaskan pekerjaan ini dibagikan kepada sekitar 60 keluarga, dan selesai mereka setor ke sini. “Saya membentuk seperti plasma-plasma kepada keluarga di desa ini,” kata Rifa’i menutup pembicaraan dengan KD.