Wisatanews.id,- Menyambut hari raya Idul Adha tahun 2023, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah merilis e-booklet “Mudik Jelajah Masjid #DiIndonesiaAja”. E-booklet ini berguna untuk panduan itinerary mudik, khususnya bagi para traveller yang berkunjung ke masjid-masjid unik.
Vincencius Jemadou, Deputi Direktur Produk Pariwisata dan Event Organizer Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan e-booklet diluncurkan karena meningkatnya mobilitas wisatawan selama libur Idul Adha yang diperkirakan mencapai 125-130 juta gerakan. .
“Tapi ada dugaan angka ini akan bertambah, kenapa? Karena kita baru saja terbebas dari (pandemi) COVID-19 dan saya yakin euphoria ini akan semakin tinggi karena semua ingin pulang,” ujar Vincent baru-baru ini di Gedung Sapta Pesona.
Vincent menjelaskan, peluncuran eBooklet ini merupakan bagian dari program Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja dan bertujuan untuk memanfaatkan momentum musim mudik Idul Adha untuk memberikan informasi berbagai hal kepada para pemudik.
Diantaranya terkait destinasi wisata mana yang menjadi jalur mudik, khususnya masjid yang unik, menawarkan diversifikasi produk wisata, dan meningkatkan peringkat Indonesia dalam Global Muslim Travel Index, di mana Indonesia saat ini diketahui berada di urutan kedua.
“Berkat e-booklet ini, kami yakin Indonesia bisa menduduki peringkat pertama Global Muslim Travel Rankings,” ujar Vincent.
Sementara itu, Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, peluncuran e-booklet ini dinilai sangat cocok bagi para pemudik untuk memilih masjid yang ingin ditinggali saat mudik.
“Ketika kembali ke rumah, seseorang perlu istirahat dan berdoa. Masjid-masjid ini bisa menjadi point of sale yang akan merangsang pergerakan (perekonomian),” kata Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Pariwisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Itok Parikesit menambahkan, e-booklet ini menampilkan 27 masjid dengan potensi wisata yang dipilih melalui proses self assessment. Nantinya, e-booklet ini akan diubah menjadi e-katalog 230 masjid di Indonesia.
“Ke depannya, kami berharap 230 masjid di 13 provinsi dapat masuk dalam e-catalog untuk mendukung wisata minat khusus. Selain itu, (katalog elektronik) diharapkan dapat menunjukkan potensi wisata khusus lainnya,” ujar Yitok.
Sumber: Rilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.